rekanindonesia.org, Jakarta (17/01/15). Puskesmas adalah ujung tombak dalam meningkatkan kesehatan warga, selain letaknya yang mudah dijangkau warga, apalagi saat ini dalam sistem rujukan berjenjang puskesmas juga menjadi tempat awal pemeriksaan warga yang sakit untuk dapat dirujuk ke RSUD. Ditambah lagi dengan diberlakukannya BPJS Kesehatan dengan produk asuransi kesehatannya yaitu JKN, puskesmas dituntut untuk dapat menangani lebih dari seratus jenis penyakit yang diderita oleh warga.


Menjadi sangat penting peran pemerintah daerah melalui APBD nya dapat memperbaiki selain peningkatan fasilitas kesehatan tentu juga perbaikan kondisi gedung puskesmas sendiri agar baik tenaga medis maupun warga merasa nyaman ketika datang ke puskesmas untuk memeriksakan penyakitnya.

DKI Jakarta dengan APBD-nya yang sangat besar seharusnya sudah tidak ada lagi memiliki gedung pelayanan publik yang kondisinya memperihatinkan. Namun kenyataannya di DKI Jakarta masih ada gedung pelayanan publik yang kondisinya sangat tidak layak apalagi ini adalah puskesmas.



Di Jakarta Selatan, tepatnya di kelurahan Manggarai dapat dilihat gedung puskesmas yang kondisinya sudah tidak layak apalagi terkait kegiatan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas. Lantai sudah sebagaian lepas dari semen perekat, tiang kayu yang miring, kondisi wc yang kusam, dan beberapa langit langit yang terbuat dari triplek di cat putih juga sudah hampir copot.

Salah seorang petugas mengatakan "Puskesmas di kelurahan Manggarai ini tidak pernah mendapat bantuan untuk renovasi, padahal gedung kelurahan manggarai saja sudah 3 kali renovasi. Sebenarnya sudah tidak layak untuk kegiatan pengobatan, pernah satu waktu ada ular jenis sanca sawah yang masuk ke puskesmas mungkin mau ikut berobat mas"

Menanggapi hal tersebut Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan drg. Yudhita mengkonfirmasikan kepada rekanindonesia.org " Perencanaan Perbaikan Puskesmas Kelurahan Manggarai sudah masuk tahun ini, mudah mudahan tahun depan sudah dapat direnovasi"(mth)