Selasa, 05 Maret 2013

SETELAH PASIEN KEJANG-KEJANG BARU DIBERI KAMAR RAWAT INAP

Pengalaman Advokasi Fitri Rahmawati, Kader REKAN Indonesia Kel. Rambutan.

Fitri Rahwati, Kader REKAN Jakarta Timur
Sebelumnya perkenalkan saya Fitri Rahmawati, saya adalah seorang relawan kesehatan yang tergabung dalam Relawan Kesehatan Indonesia (REKAN), sebuah organisasi yang bergerak dibidang kesehatan. 

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya dalam mengadvokasi pasien karena salah satu tugas dari Relawan Kesehatan Indonesia adalah mengadvoaksi pasien, mengingat kondisi pelayanan dan perawatan di rumah sakit akan pasien jaminan yang notabanenya adalah pasien miskin tidak masksimal   sehingga menyebabkan penolakan dan penindasan terhadap pasien pengguna jaminan kesehatan yang kerap kali berakibat meninggalnya pasien tersebut.

Sudah hampirr dua tahun lamanya saya mengadvokasi pasien namun baru kali ini saya merasakan kejadian yang cukup membuat gundah dan membuat hati saya ingin menagis, tepatnya pada tanggal 1 maret 2013 pukul 16:00 wib pada saat itu ada warga yang  mendatangi rumah saya untuk meminta tolong membawa anaknya ke rumah sakit, Nabila 3,5 tahun nama pasien itu, maka segeralah saya bersama orang tua pasien membawa anak itu ke rumah sakit di daerah jakarta timur, sesampainya di UGD rumah sakit tersebut kami ditolak dengan alasan rumah sakit tersebut penuh dan tidak adanya rawat inap untuk pasien jaminan. 

Kebetulan kami menggunakan jaminan kesehatan DKI Jakarta yaitu kartu jakarta sehat, melihat kondisi pasien dan keluarganya saya sangat prihatin, untunglah saya mempunyai ilmu dan strategi bekal dari organisasi  REKAN INDONESIA menghadapi birokrasi dari rumah sakit dan pada akhirnya pasien yang saya advokasi mendapatkan perawatan dan pelayanan beserta juga sudah mendapatkan kamar rawat inap.

Keadaan pasien pada saat itu sudah kejang-kejang dengan proses yang berbelit untuk mendapatkan kamar, dalam benak saya apakah harus kejang-kejang dahulu baru pasien ditangani dan mendapatkan kamar untuk rawat inap, ternyata benar petugas-petugas dirumah sakit memang tidak mempunyai hati nurani padahal ini adalah nyawa seorang manusia. Setelah mendapatkan perawatan intensif akhirnya pasien sudah agak membaik dan diganosanya adalah Demam Berdarah. 

Salam Kemanusian

0 comments :

Posting Komentar

 
Design by Rekan Indonesia | Bloggerized by joel75 - Kolektif Pimpinan Pusat