Senin, 19 Januari 2015

Efek Buruk Mendengkur

Tim peneliti dari Detroit AS menyatakan bahwa mendengkur lebih berbahaya dari merokok. Pendengkur mempunyai risiko lebih besar mengalami hipertensi, diabetes, serangan jantung dan stroke.
Penyebab Mendengkur
Mendengkur atau  mengorok adalah keluarnya suara seperti bergetar yang tidak disadari ketika dalam kondisi tidur. Suara ini keluar dari rongga mulut dan hidung dengan volume beragam. Penyebabnya karena adanya penyempitan saluran nafas yang mengakibatkan jaringan lunak pada langit-langit mulut di sekitar tenggorokan bergetar.

Faktor Risiko

Usia
Semakin bertambahnya usia, tenggorokan akan menjadi sempit dan kekencangan otot di tenggorokan akan menurun.
Jenis kelamin
Pria memiliki saluran udara yang sempit dibandingkan dengan wanita, sehinnga pria lebih  mungkin mendengkur.
Masalah hidung dan sinus
Udara yang terhalang masuk akibat permasalahan pada hidung dapat membuat proses pernapasan menjadi lebih sulit sehingga menyebabkan seseorang tidur mendengkur.
Obesitas 
Jaringan lemak pada tubuh dan otot yang lemah berkontribusi menyebabkan dengkuran.
Gaya hidup
Gaya hidup tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol dan merokok dapat meningkatkan relaksasi otot yang mendorong anda untuk lebih mudah mendengkur.
Posisi tidur
Tidur telentang menyebabkan daging tenggorokan menjadi rileks dan terblokirnya saluran udara, sehingga dapat menyebabkan anda tidur mendengkur.

Bahaya Mendengkur

Dokter  Arie Cahyono, Sp. THT-Kl, dokter  Spesialis Telinga Hidung Tenggorok- Bedah Kepala Leher dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta, mengingatkan untuk tidak menganggap sepele mendengkur karena bisa memicu terjadinya berbagai penyakit serius.
“Mendengkur adalah tanda dari berhenti nafas saat tidur atau sleep apnea. Dan suara yang terjadi saat mendengkur itu akibat penyempitan saluran pernapasan. Akibatnya, oksigen akan turun sepanjang malam. Jika itu sering terjadi maka dalam jangka panjang bisa merusak pembulu darah dan penebalan dinding pembuluh darah serta mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan yang serius lainnya,” ujar Dokter Arie.

Apa Saja Bahaya Sleep Apnea…

Tekanan darah tinggi
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa sleep apnea adalah salah satu penyebab utama dari hipertensi. Peningkatan tekanan darah juga bisa dialami oleh anak-anak yang menderita sleep apnea.
Penyakit jantung
Sleep apnea yang tidak dirawat merupakan salah satu faktor risiko untuk menderita penyakit jantung. Sleep apnea meningkatkan resiko denyut jantung yang tidak beraturan, penyakit jantung koroner, serangan jantung dan penyakit jantung kongestif.
Stroke
Sleep apnea meningkatkan resiko seseorang untuk terserang stroke. Peningkatan kekentalan darah pada penderita sleep apnea menjadi penyebab utama meningkatnya risiko stroke.
Kerusakan otak
Penelitian di jurnal Sleep tahun 2008 memberikan gambaran pencitraan otak yang membuktikan kerusakan permanen pada otak penderita sleep apnea. Kerusakan terjadi pada bagian otak yang mengontrol ingatan, emosi dan tekanan darah.
Depresi
Riset menunjukkan bahwa depresi sering terjadi pada penderita sleep apnea. Bahkan sleep apnea ringan saja sudah meningkatkan resiko terkena depresi.
Diabetes
Sleep apnea akan mengganggu metabolisme hingga tubuh tidak mentoleransi glukosa dan juga resisten terhadap insulin. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa sleep apnea menjadi penyebab terjadinya diabetes.
Obesitas
Sleep apnea akan meningkatkan berat badan seseorang. Gangguan metabolisme akibat proses tidur yang terpotong-potong menyebabkan perubahan hormone-hormon yang mengontrol nafsu makan. Rasa kantuk yang diakibatkan juga menyebabkan penderitanya jadi malas berolah raga.
Mortalitas
Penelitan di Journal of Sleep di tahun 2008 menunjukkan bahwa penderita sleep apnea mempunyai resiko kematian lebih tinggi dibanding yang tidak mendengkur. Resiko akan meningkat bersamaan dengan peningkatan derajat keparahan henti nafas.

Bagaimana Mencegah dan Mengatasi Mendengkur?

  1. Pola hidup sehat
  2. Olahraga teratur
  3. Tidak merokok dan minum alkohol, hindari pemakaian obat tidur dan obat-obatan penenang
  4. Tidur teratur
  5. Hindari kafein dan makanan berat sebelum tidur
  6. Tidur menyamping
  7. Atur posisi kepala lebih tinggi
Teks: Paulus Florianus
Nara SumberDokter  Arie Cahyono, Sp. THT-Kl,  Dokter  Spesialis Telinga Hidung Tenggorok- Bedah Kepala Leher dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta

0 comments :

Posting Komentar

 
Design by Rekan Indonesia | Bloggerized by joel75 - Kolektif Pimpinan Pusat