Senin, 29 September 2014
Pelayanan Kesehatan Di Sumsel Masih Jauh Dari Harapan
![]() |
M. Firdaus Ketua KPW SUMSEL Rekan Indonesia |
Program
berobat gratis adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh rakyat. Dengan
berobat gratis setidaknya akan mengurangi beban biaya hidup Rakyat. Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh
pemerintah melalui APBN/APBD. Rakyat,
khususnya yang tidak mampu, cukup membawa KK+KTP ke sentral-sentral Medis.
Jamsoskes
adalah program jaminan social kesehatan daerah yang dipakai di Sumsel dengan
memakai anggaran APBD, perhitungannya Rp.5.000,-/orang untuk menutupi ± 4 jt
jiwa (Rp.5.000 x 4 jt jiwa x 12 bulan = 240 M) dan itupun tdk habis. Saat ini
anggaran Jamsoskes 240M. system pembayaran tagihan 2 minggu setelah pengajuan
tagihan jamsoskes. Kalau Sumsel harus ikut BPJS, berarti sumsel harus
menganggarkan ± 1 Triliun lebih. (Rp.25.500,kelas III- x 4 jt jiwa x 12 bln)
Untuk
saat ini program jamsoskes sumsel semesta tetap berjalan. Dan masih sangat
dibutuhkan oleh warga sumsel terkait system administrasinya yang relative
sederhana dan telah dipersiapkan oleh pemerintah sampai ke tingkatan
pemerintahan desa.
Persoalan
kendala jamsoskes ditingkatan rakyat hanya di persoalan Pelayanan di Rumah
Sakit-Rumah Sakit yang terkesan tidak layak. Dan untuk obat-obatan
di jamsoskes memungkinkan untuk memberikan obat tambahan/pemeriksaan penunjang
diluar paket sepanjang hal tersebut merupakan kebutuhan yang diminta dokter
tanpa perlu meminta persetujuan dengan dinkes. Namun pelan-pelan, BPJS mulai mengikuti hal tersebut
yang sebenarnya ini merupakan kebijakan atau aturan kemenkes yang sejak dahulu
diterapkan saat Jamkesmas.
Kendala
yang lain dari jamsoskes terletak dalam pembayaran klaim RS ke pemerintah tapi
kendalanya hanya penagihan disaat akhir tahun ketika system penutupan buku di
administrasi. Ditagihkan di tahun depannya sementara anggaran belum cair.
Dalam hal
pelayanan hasil penglihatan di lapangan, orang-orang BPJS di RS kurang
bersahabat, kerap rebut atau setidaknya bikin jengkel orang RS, pun sering
kurang ramah dengan masyarakat peserta BPJS.
Sebagai catatan penting, dalam
satu contoh, Rumah Sakit Umum Pemerintah Mohamad Husein (RSUP Dr.Moh.Husein)
Palembang, Rumah Sakit pemerintah rujukan Rumah Sakit Se-Sumbagsel, mempunyai
1.040 unit tempat tidur dengan 600 perawat (300 perawat di gaji RSUP). Idealnya
1 pasien : 1 perawat.

0 comments :
Posting Komentar