Selasa, 24 Juni 2014
SIKAP REKAN INDONESIA SULUT TERKAIT RESPON PILPRES
rekanindonesia.org, Manado. Rekan Indonesia Sulawesi Utara (Sulut) dalam siaran persnya (24/6/2014) di manado menyatakan sikap terhadap berlangsungnya pilpres 2014 ini. Steven Pande Irot, ketua Rekan Indonesia Sulut menyatakan bahwa pilpres hanya membuat masyarakat di Sulut terkotak-kotak dan mengarah pada fanatisme figur, sementara banya isu kesehatan yang tidak tersentuh dalam visi misi kedua capres."Kita lihat misalnya Jokowi yang masih mengadang gadang Kartu Sehat, seperti akan mengulang kesuksesan saat pilkada di DKI dengan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Padahal KJS sendiri dalam pelaksanaannya amburadul, warga DKI banyak dibingungkan oleh mekanisme yang ada dalam pelaksanaan KJS. Bukan hanya warga yang mengeluh tapi juga rumah sakit dan tenaga medis juga mengeluh dalam pelaksanaan KJS tersebut. Dan ditengah carut marutnya seperti akan melepas tangan KJS pun diserahkan ke BPJS Kesehatan yang bukan memperbaiki malah menambah masalah terhadap warga DKI" ujar Steven dalam siaran persnya.
"Demikian juga Prabowo dalam konsep kesehatannya masih terbawa arus liberalisasi jaminan sosial dimana dia mendukung pelaksanaan BPJS. Padahal BPJS ini banyak merugikan rakyat, bukan hanya rakyat miskin tapi juga rakyat pekerja. PNS misalnya dengan berubahnya ASKES menjadi BPJS Kesehatan banyak penurunan kualitas dan kuantitas pelayanan." tambahnya.
"Sehingga jelas keduanya omong kosong bila mengklaim diri sebagai pro rakyat" kata Steven.
Untuk itu Rekan Indonesia Sulut menyatakan :
1. Bahwa peta politik terkait pemilihan Presiden saat ini telah membuat peta politik dan masyarakat di Sulawesi Utara semakin terkotak-kotak
2. Bahwa sampai saat ini,calon presiden masih diusulkan oleh partai politik
3. Bahwa tujuan partai politik hanya kekuasaan dan bukan kepentingan rakyat secara utuh,
4. Bahwa partai politik belum dapat dipercaya
5. Bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami disintegrasi kebangsaan
6. Bahwa korupsi masih merajalela
7. Bahwa rakyat kerap menjadi korban politik dan korban arogansi aparat pemerintah,
Mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas,maka kami beranggapan bahwa saat ini dibutuhkan seorang Presiden yang MAMPU dan MAU :
1. menegakkan PANCASILA dan UUD RI serta perubahannya,
2. BERANI bersikap,
3. memiliki KOMITMEN yang teguh di dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia,
4. TRANSPARAN di dalam pengelolaan keuangan negara .
Demikian sikap Rekan Indonesia Sulut. (ab)

0 comments :
Posting Komentar