Jumat, 01 Maret 2013
DEMO REKAN INDONESIA DKI JAKARTA : Menkes Belum Serius Jalankan Fungsi Pengawasan
Jakarta, Relawan Kesehatan Indonesia (REKAN Indonesia) Provinsi DKI Jakarta melakukan aksi ke Kantor Kemenkes RI, Kamis (28/2/2013). Mereka menuntut perbaikan kualitas pelayanan kesehatan terkait penegakan fungsi pengawasan dan pembinaan terhadap rumah sakit. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya kasus yang menyebakan kematian pasien di Rumah Sakit baru-baru ini.“Kasus Dera, Zara, Upik dan Cahya hanyalah kasus yang tampak di perm, ukaan saja. Seperti gunung es, kasus-kasus yang disebabkan oleh buruknya pelayanan kesehatan hingga menyebabkan kematian dan tidak terekspos media ratusan jumlahnya,” Teriak Nolly Safli, Korlap aksi dalam orasinya di hadapan seratus massa yang didominasi ibu-ibu ini.
“Imbas dari pasar bebas yang diterapkan kapitalisme, menyebabkan fungsi sosial rumah sakit bergeser menjadi fungsi komersil. Dokter tidak lagi tunduk pada sumpah jabatan tapi lebih tunduk pada sumpah untuk dapat memenuhi target yang diinginkan industri farmasi,” tambah Nolly.
Ketua KPW DKI REKAN Indonesia, Ahmad Ridowi menyampaikan, buruknya pelayanan kesehatan terhadap rakyat khususnya rakyat miskin, menjadi masalah yang kasusnya berulang itu itu saja. Rakyat tidak dapat dilayani dengan alasan keterbatasan alat, kamar penuh, jadwal operasi yang ditunda-tunda, dan lain lain. Ironisnya hal ini tidak pernah dapat dicegah untuk tidak terulang lagi.
“Ini menandakan bahwa Menkes sebagai kepanjangan tangan pemerintah belum menjalankan secara serius fungsi pengawasan dan pembinaan terhadap rumah sakit. Buktinya tidak pernah ada sanksi yang tegas terhadap rumah sakit yang jelas-jelas telah melakukan tindakan yang menyebabkan melayangnya nyawa rakyat. Sehingga jelas pertimbangan bisnis lebih kuat mempengaruhi ketimbang rasa kemanusiaan,” seru Dowi dalam orasinya.
Dowi menambahkan, selama petugas kesehatan di rumah sakit masih menganggap pasien sebagai konsumen, bukan manusia yang harus cepat ditolong dan dilayani, maka dalam melakukan pelayanan yang menjadi ukuran bukan rasa kemanusiaan tapi uang.

0 comments :
Posting Komentar